BELAJAR DARI RUMAH,
INI TIPS DAN PANDUAN
BAGI GURU DAMPINGI SISWA

Saat wabah Covid-19 mulai menyebar di Indonesia, semua kegiatan yang berkaitan dengan mengumpulkan massa ditiadakan, termasuk kegiatan belajar di sekolah.

Pemerintah mengimbau siswa belajar secara online dan offline di rumah.

Sebagai fasilitator, guru punya peran penting di situasi seperti ini. Guru wajib memberi pengalaman belajar yang bermakna buat siswa meskipun dari rumah.

Caranya, dengan memakai metode pembelajaran aktif. Tips belajar seperti ini pernah diperkenalkan oleh Tanoto Foundation dengan unsur "Mengalami, Interaksi, Komunikasi, dan Refleksi" atau yang dikenal dengan "MIKiR".

Tips pertama, apa itu "Mengalami"?

Ajak siswa melakukan kegiatan atau pengamatan. Cukup gunakan alat dan bahan yang tersedia di rumah.

Contoh kegiatan

  • Ajak siswa eskplorasi lingkungan sekitar rumah, lalu amati perubahan pada tanaman dalam jangka waktu tertentu. Guru juga bisa ajak siswa melihat tayangan video di youtube atau televisi, lalu dibahas bersama.
  • Untuk praktik, guru boleh lho menugaskan siswa membuat hand sanitizer dari bahan-bahan alami yang ada. Bisa juga memanfaatkan laboratorium maya pada aplikasi Rumah Belajar untuk kegiatan praktik lainnya. Selain mudah, cara ini aman dilakukan.
  • Meminta siswa wawancara dengan tema khusus juga boleh dicoba. Siswa, misalnya, berperan sebagai reporter televisi yang mewawancarai orangtuanya tentang Covid-19 di lingkungan rumah.

Cara paling ampuh menstimulasi kegiatan “Mengalami” adalah dengan memberi tugas lewat pertanyaan-pertanyaan produktif, imajinatif, dan terbuka.

Produktif - mendorong siswa melakukan pengamatan, percobaan, dan penyelidikan (eksplorasi). Contohnya, mengamati pola penularan virus, lalu ditulis dalam bentuk laporan graphic organizer untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa.

Imajinatif - mendorong siswa berimajinasi. Misalnya, melukis cita-citanya, membuat cerita bergambar, atau menulis perasaannya dalam puisi.

Terbuka - menstimulasi siswa berpikir alternatif dan kreatif dengan memberi pertanyaan yang memungkinkan jawabannya lebih dari satu. Contoh, tugas menghitung ukuran benda-benda berbentuk lingkaran yang ada di dalam rumah.

Hindari!

  • Tugas mengisi waktu seperti, mencatat, meringkas, dan menjawab soal dari buku paket.
  • Berkunjung ke rumah siswa pada situasi wabah virus Covid-19.

Tips kedua, yakni "Interaksi"

Jarak fisik bukan membatasi interaksi sosial lho. Guru bisa gunakan banyak fitur teknologi digital untuk saling bertukar gagasan selama proses belajar berlangsung.

Beberapa fitur aplikasi yang bisa dimanfaatkan, yaitu:

  • Chatting WhatsApp grup
  • Google Classroom
  • Zoom (aplikasi video conference)
  • Skype
  • Webex
  • Facebook Live dan sebagainya.

Jangan lupa! Guru tetap jadi fasilitator yang mengarahkan jalannya diskusi pada aplikasi agar tujuan belajar tercapai.

Tips ketiga adalah "Komunikasi"

Hasil karya siswa seperti laporan pengamatan, percobaan, wawancara, puisi, gambar atau poster bisa dikumpulkan dalam bentuk suara, foto, dan video.

Selanjutnya, dikirim melalui ragam fitur aplikasi smartphone sebagai alternatif komunikasi. Jadi, tidak selalu dalam bentuk kertas catatan, ya.

Guru dan siswa juga dapat memanfaatkan media sosial untuk menerbitkan hasil karya. Nantinya, siswa diajak berkomentar pada unggahan karya teman mereka.

Cara itu dapat melatih siswa mengungkap gagasan dan percaya diri dalam berkarya. Siswa pun jadi tertantang memiliki inisiatif sendiri, tanpa diminta guru.

Tips terakhir, yakni "Refleksi"

Refleksi mengacu pada evaluasi proses belajar. Refleksi melibatkan guru dan siswa yang bisa dilakukan seperti berikut.

  • Guru dan siswa melihat kembali pengalaman belajar sebagai bahan evaluasi agar lebih baik di kemudian hari.
  • Guru dapat memandu siswa melakukan refleksi sendiri. Ini bisa dilakukan dengan membuka ruang tanya jawab untuk melihat kesulitan dan usul siswa dari proses belajar.
  • Guru juga dapat melibatkan orangtua dalam refleksi dengan meminta saran untuk efektivitas belajar di rumah, jika dibutuhkan.

Tak semua guru dan siswa memiliki akses terhadap internet. Kalau pun ada, belum tentu stabil. Jadi, bagaimana caranya menerapkan tips belajar “MIKiR”?

Tenang! Ada beberapa trik untuk menerapkannya di rumah.

Tips belajar online:

  • Jadwalkan kelas online interaktif. Beri materi pengembangan karakter semacam proyek kebiasaan baik di rumah. Contoh, membiasakan bangun pagi, olahraga, dan membersihkan tempat tidur.
  • Buat beberapa variasi tugas dan biarkan siswa memilihnya.
  • Tugaskan siswa membaca buku pelajaran atau bacaan favorit mereka.

Tips belajar offline:

  • Gunakan buku pegangan siswa sebagai materi belajar. Beri panduan dan jadwal harian yang dikirim lewat perwakilan desa.
  • Bila siswa tak punya buku pegangan, buat variasi kegiatan secara terjadwal di luar materi sekolah.
  • Siswa bisa mengumpulkan tugas lewat perwakilan desa sesuai jadwal yang disepakati.
  • Jangan lupa ya! Hindari kontak langsung saat serah terima hasil belajar siswa.

Contoh lain mengenai pembelajaran dari rumah yang bermakna bisa dicek lewat link berikut!