Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) meluas di Sumatera dan Kalimantan. Laporannya meluas mulai dari media sosial sampai portal berita terhitung sejak September.
Laporan-laporan itu senada memperlihatkan bahwa Indonesia darurat kabut asap.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan ratusan titik panas yang menyebar dari mulai Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, hingga Kalimantan Selatan.
Dari laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), ada 328.722 hektare lahan yang sudah terbakar periode 2019.
Kualitas udara di kawasan dengan titik-titik panas itu juga bukan hanya buruk, tapi juga sudah masuk dalam level berbahaya jika diukur dari Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).
Keadaan itu mengancam warga yang berada pada wilayah tersebut. Selain penurunan jarak panjang, yang lebih berbahaya adalah debu yang terus menyebar luas hingga penyakit sebagai dampaknya.
Informasinya, hutan dan lahan
Indonesia bukan terbakar, melainkan dengan sengaja dibakar.
Tapi, siapa dalangnya?
Kebakaran hutan dan lahan masih jadi pekerjaan rumah.
Apa saja upaya pemerintah? Lalu, apa yang bisa diperbuat oleh masyarakat?
Bahasan soal karhutla dijadikan topik khusus oleh Kompas.com.
Gali informasi dan perkembangan berita di sini.