PANDUAN MEETING ONLINE AMAN UNTUK PENGGUNA ZOOM

Merebaknya wabah Covid-19 di dunia termasuk di Indonesia telah membawa dampak positif bagi aplikasi Zoom. Platform layanan telekonferensi ini mendadak populer karena digunakan masyarakat untuk bekerja dan belajar dari rumah atau sekadar menyapa teman dan keluarga.

Hal tersebut berdampak pada melonjaknya angka pengguna Zoom. Mengutip Kompas.com, Sabtu (25/4/2020), per tanggal 21 April 2020, sebanyak 300 juta orang sudah menggunakan platform Zoom untuk melakukan telekonferensi.

Padahal sebelum pandemi virus corona, jumlah pengguna Zoom baru 10 juta orang yang kebanyakan berasal dari kalangan pekerja atau pebisnis.

Sayangnya sejak popularitasnya meningkat, Zoom justru banyak tersandung masalah. Misalnya, lebih dari 500.000 akun Zoom dilaporkan dicuri dan dijual di pasar gelap dunia maya.

Melansir Kompas.com, Rabu (15/4/2020), ratusan akun tersebut diduga dicuri dengan menggunakan credential stuffing dengan memanfaatkan alat peretas pihak ketiga yang masih belum diketahui.

Masalah lainnya adalah fenomena zoombombing. Istilah ini digunakan untuk mendeskripsikan aksi penyusupan di tengah telekonferensi yang dilakukan melalui aplikasi Zoom.

Contohnya, zoombombing yang terjadi saat rapat online Dewan Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Wantiknas) beberapa waktu lalu. Kala itu, orang tidak dikenal menyusup di tengah rapat dan menampilkan konten pornografi, seperti dilansir Kompas.com, Selasa (21/4/2020).

Namun, tidak perlu khawatir karena masalah tersebut masih bisa diatasi dan dicegah. Mengutip foundation.mozilla.org, Jumat (3/4/2020), ada beberapa langkah yang dapat dilakukan agar aktivitas meeting dan penggunaan aplikasi Zoom jadi lebih aman.

Untuk penyelenggara

  • Gunakan versi terbaru

    Bagi penyelenggara meeting (host), selalu pastikan untuk menggunakan versi terbaru aplikasi Zoom. Sebab, versi terbaru memiliki sistem keamanan yang sudah ditingkatkan.

  • Lindungi meeting dengan kata sandi

    Ketika menyelenggarakan rapat atau seminar online (webinar) di Zoom, host dapat menambahkan password atau kata sandi sebagai lapisan perlindungan tambahan. Penggunaan password ini dapat mencegah orang asing bergabung ke meeting dengan menebak ID telekonferensi yang Anda buat.

    Kata sandi dapat digunakan untuk berbagai tingkat meeting, mulai dari rapat individual hingga grup besar.

  • Mengatur siapa saja yang boleh bergabung

    Zoom versi terbaru memiliki fitur waiting room yang memungkinkan host mengontrol kapan peserta bisa bergabung dengan meeting. Fitur ini juga memberikan host kesempatan untuk menetukan siapa saja yang boleh bergabung.

    Pengguna akun gratis hanya bisa menggunakan fitur ini dengan pengaturan standar. Untuk menggunakannya tinggal klik ikon "manage participants".

  • Manfaatkan fitur "mute all"

    Saat menggunakan fitur "manage participants", Anda juga bisa membisukan semua peserta ketika dibutuhkan.

  • Jangan gunakan identitas meeting pribadi

    Saat menyelenggarakan meeting besar atau webinar, sebaiknya jangan menggunakan identitas meeting pribadi. Hal ini dapat mencegah orang asing mengganggu sesi pribadi Anda di lain waktu.

    Buatlah meeting ID unik dengan menggunakan fitur penjadwalan rapat. Pilih "Generate Automatically" saat memilih meeting ID.

  • Aktifkan fitur "Lock meeting"

    Untuk keamanan tambahan, host bisa menggunakan fitur "Lock meeting" ketika semua peserta telah bergabung. Setelah fitur ini diaktifkan, maka tidak ada orang lain bisa bergabung selama meeting berlangsung.

  • Menghentikan konten penting dibagikan

    Host dapat menghentikan peserta membagikan layar mereka. Selain, itu host juga bisa mencabut izin peserta untuk berbagi video demi mencegah "zoombombing".

    Untuk mengaktifkannya, host bisa mengaksesnya melalui tombol keamanan atau ikon "share screen" di bagian host toolbar.

  • Hargai privasi obrolan

    Sebelum memulai meeting, host dan peserta harus menyepakati apakah akan menyimpan obrolan atau merekam pertemuan. Pastikan semua peserta telah setuju dan mengetahui tujuan perekaman meeting.

Untuk Peserta

  • Matikan suara dan video jika tidak diperlukan

    Untuk mencegah host atau peserta meeting lain melihat atau mendengar hal-hal yang tidak diinginkan, Anda bisa mematikan kamera dan suara.

    Pilih opsi untuk mematikan fitur video dan suara saat bergabung dengan meeting. Anda bisa mengaktifkan kembali semua fitur tersebut saat dibutuhkan.

  • Lindungi ruang pribadi

    Untuk melindungi tempat tinggal atau ruang pribadi, cobalah gunakan gambar atau latar belakang virtual. Alternatif lain, Anda bisa memanfaatkan dinding kosong di rumah sebagai latar belakang saat menggunakan Zoom.

  • Matikan "auto saving chat"

    Penting untuk diketahui, layanan obrolan pada Zoom dapat tersimpan secara otomatis atau disimpan secara manual oleh host. Selain itu, obrolan dan video meeting juga dapat dilihat oleh publik jika rekamannya dibagikan.

    Untuk mencegah hal tersebut, Anda bisa mematikan fitur "auto saving chat" pada bagian pengaturan akun.

    Dengan menerapkan langkah-langkah pencegahan di atas, diharapkan Anda bisa lebih tenang saat menggunakan aplikasi Zoom. Jangan lupa juga untuk selalu waspada ketika melakukan aktivitas berbasis online.