Pandemi Covid-19 sangat berpengaruh terhadap perekonomian global. Pertumbuhan ekonomi global diprediksi bakal melambat tahun ini, bahkan diperkirakan tak tumbuh alias negatif.
Dampak ini juga terasa di pasar modal. Dalam sebulan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi hingga 4,1 persen dibandingkan posisi bulan Maret 2020.
Tentu saja dampak ini langsung dirasakan para investor. Dengan indeks yang terkoreksi, otomatis portofolio investasi ikut turun.
Lalu adakah investasi yang cocok dan aman saat pandemi Covid-19 seperti sekarang?
Sekalipun ekonomi resesi akibat Covid-19, masih ada instrumen investasi yang bisa kita pilih dan tetap aman tanpa mengalami kerugian.
Kita dapat memilih instrumen investasi dengan risiko paling rendah atau konservatif. Jenis instrumen tersebut memang menawarkan keuntungan minim, tapi risiko kerugiannya pun kecil.
Nah, apa saja sih instrumen investasi tersebut?
Instrumen investasi reksa dana pasar uang (RDPU) bisa dipilih saat resesi ekonomi seperti sekarang. Reksa dana jenis ini punya kinerja positif dan stabil pada sekala kondisi ekonomi.
Keuntungan RDPU per tahun antara 6 - 6,5 persen. Keuntungan lainnya, reksa dana tak dikenai pajak penghasilan. Saat ini, dengan uang Rp 10.000 pun sudah bisa berinvestasi dengan instrumen investasi jenis ini.
Investasi emas juga bisa menjadi alternatif. Namun ingat, bukan perhiasan emas ya, melainkan emas jenis logam mulia.
Harga emas akan tetap stabilm bahkan terus naik di atas angka inflasi. Keuntungan lainnya, emas logam mulia sangat likuid sehingga bisa dijual kapan saja.
Saat ini, banyak platform e-commerce menyediakan layanan menabung emas digital. Dengan uang Rp 500, sudah bisa menabung emas secara digital
Selain reksa dana pasar uang dan emas logam mulia, obligasi negara menjadi pilihan menarik untuk investasi. Obligasi negara, seperti Surat Utang Negara (SUN), sangat cocok untuk dijadikan portofolio investasi.
SUN tergolong aman karena dijamin oleh negara. Keuntungan yang diterima juga akan terjamin.
Sepanjang 2020, pemerintah mengeluarkan 6 SUN secara periodik, yakni SBR009 (27 Januari-13 Februari 2020), SR012(24 Februari-19 Maret 2020), SBR010 (23 Juni-9 Juli 2020), ST007 (28 Agustus-23 September 2020), ORI017 (1 Oktober-22 Oktober), dan ST008 (26 Oktober-12 November 2020).
SUN bisa dibeli di pasar primer maupun sekunder melalui bank. Cukup menyediakan mulai dari Rp 1 juta, sudah bisa memiliki instrumen investasi jenis ini.