Raphael Maitimo Nilai Patrick Kluivert Bisa Ciptakan Sinergi di Timnas Indonesia

Raphael Maitimo Nilai Patrick Kluivert Bisa Ciptakan Sinergi di Timnas Indonesia

Kamis, 9 Januari 2025 | 06:41 WIB
Penulis: Suci Rahayu

Editor: Sem Bagaskara

KOMPAS.com - Raphael Maitimo menilai kehadiran Patrick Kluivert di kursi pelatih timnas Indonesia bisa menciptakan sinergi dengan pemain naturalisasi.

Pencinta sepak bola di Tanah Air tengah ramai membahas pergantian tampuk kepelatihan timnas Indonesia dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert.

Pergantian pelatih ini terasa mengejutkan untuk sebagian penggemar timnas Indonesia, mengingat berbagai pencapaian yang diukir Shin Tae-yong selama bertugas.

Seperti diketahui, STY berhasil membawa Indonesia kembali ke Piala Asia setelah 16 tahun absen.

Sang pelatih asal Korea Selatan juga membawa Indonesia sampai 16 besar Piala Asia 2023. Inilah kali pertama sepanjang partisipasi di Piala Asia, Skuad Garuda merasakan tampil di babak itu.

STY tercatat pula meloloskan Indonesia ke Piala Asia U20 2023 dan Piala Asia U23 2024.

Eks peramu taktik Seongnam Ilhwa Chunma itu turut andil meningkatkan peringkat FIFA Indonesia dari tangga 175 hingga ke posisi 127 sekarang ini.

Baca juga: Kata-kata Pertama Patrick Kluivert Sebagai Pelatih Timnas Indonesia

Kepergian pelatih asal Korea Selatan itu menjadi kehilangan. Tetapi, eks timnas Indonesia, Raphael Maitimo, meyakini ada maksud besar dibalik keputusan tersebut.

Menurutnya, keputusan PSSI memilih pelatih Patrick Kluivert sebagai pelatih akan berdampak baik untuk situasi ruang ganti timnas Indonesia.

Pelatih asal Belanda itu diyakini Maitimo bisa berperan sebagai pemersatu dan penyempurna sinergi komposisi timnas Indonesia yang kini didominasi oleh pemain diaspora keturunan Indonesia-Belanda.

“Mungkin bagus untuk sinergi sama pemain naturalisasi, karena staf pelatih baru paham sekolah sepak bola Belanda dan lebih solid untuk pemain-pemain timnas,” ujar mantan pemain Persib Bandung itu kepada KOMPAS.com.

Baca juga: Sergio van Dijk Sebut Patrick Kluivert Pilihan Bagus Timnas Indonesia

Ia juga melihat pelatih berusia 48 tahun itu dan para asistennya memahami seluk-beluk pemain produk Belanda.

Sehingga, Kluivert dipercaya bisa mengeluarkan potensi terbaik dari Ivar Jenner dan kawan-kawan.

Status Kluivert sebagai legenda sepak bola Belanda juga bisa menjadi nilai lebih yang bisa memancing respek pemain.

Namun, yang paling penting di mata Raphael Maitimo adalah peningkatan kualitas komunikasi antara pelatih dan pemain.

Isu komunikasi seperti diketahui mengiringi kepergian STY dari kursi pelatih timnas Indonesia. 

Shin Tae-yong memang tidak begitu menguasai bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Ia pun banyak memakai tenaga penerjemah baik pada saat latihan atau konferensi pers.

Baca juga: Patrick Kluivert Latih Timnas Indonesia, PSSI Pahami Risiko Pecat STY

Menurut Maitimo untuk bisa menerapkan strategi permainan secara maksimal, seorang pelatih harus mampu menyampaikan isi pikirannya kepada pemain.

“Semua pelatih yang profesional harus bisa bicara bahasa Inggris. Tidak cuma dari Korea, pelatih lokal dari Indonesia atau Belanda atau di mana pun! Komunikasi sangat penting,” katanya.

Kini, demi mengejar sesuatu yang besar maka timnas Indonesia seperti dituntut keluar dari zona nyaman dan berani membuat lompatan besar.

Maitimo meyakini tim saat ini sedang dipaksa untuk keluar dari zona nyamannya bersama Shin Tae-yong guna mengejar prestasi yang lebih besar.

“Tapi saya harus bicara jujur prestasi STY sudah sangat luar biasa! Dan saya pikir dia pelatih bagus untuk timnas,“ ucap Raphael Maitimo.

“Ini keputusan dari PSSI karena mereka ingin bertaruh dengan jalan lain. Ini adalah sepak bola dan ini lumrah terjadi."

"Penting pembangunan sepak bola Indonesia maju lagi sekarang,” ucap Maitimo menjelaskan.

©2025 PT. Kompas Cyber Media

Update Jadwal Keberangkatan Kereta Api dari Stasiun Bandung, Berlaku 2025

Update Jadwal Keberangkatan Kereta Api dari Stasiun Bandung, Berlaku 2025

Kamis, 9 Januari 2025 | 06:32 WIB
Penulis:

Editor: Reni Susanti

BANDUNG, KOMPAS.com - Jadwal Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 dari seluruh stasiun yang ada di Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung mengalami perubahan.

Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 2 bandung, Ayep Hanapi mengatakan, perubahan jadwal tersebut sudah diberlakukan.

“Dalam aspek keselamatan, jadwal perjalanan kereta api semakin optimal dengan jadwal perjalanan yang jauh lebih terencana sesuai update sarana dan prasarana terkini. Keandalan prasarana dan sarana juga ditingkatkan melalui modernisasi infrastruktur rel dan penambahan armada kereta api yang lebih andal,” kata Ayep dalam rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (9/1/2025).

Baca juga: Daftar Stasiun Kereta Api di Sumatera Utara, Stasiun Medan Jadi yang Terbesar

Adapaun jadwal Perjalanan keberangkatan Kereta Api dari Stasiun Bandung sebagai berikut:

1. KA 131 Parahyangan relasi Bandung- Gambir berangkat Bandung 05.00 tiba di Gambir 08.00

2. KA 78 Lodaya Pagi relasi Bandung – Solobalapan berangkat Bandung 06.30 tiba di Solobalapan 14.18

3. KA 135 Parahyangan relasi Bandung-Gambir berangkat Bandung 06.35 tiba di Gambir 09.40

Baca juga: Jadwal dan Tarif Kereta Panoramic, Rute Surabaya-Banyuwangi

4. KA 10 Argo Wilis relasi Bandung-Surabaya Gubeng berangkat Bandung 07.35 tiba di Surabaya Gubeng 17.15

5. KA 70 Malabar Pagi relasi Bandung-Malang berangkat Bandung 09.30 tiba di Malang 22.36

6. KA 100 Harina Pagi relasi Bandung-Surabaya Pasar Turi berangkat Bandung 09.35 tiba di Surabaya Pasar Turi 20.10

7. KA 133 Parahyangan relasi Bandung-Gambir berangkat Bandung 11.05 tiba di Gambir 14.12

8. KA 137 Parahyangan relasi Bandung-Gambir berangkat Bandung 13.05 tiba di Gambir 16.04

9. KA 129 Papandayan relasi Bandung-gambir berangkat Bandung 14.54 tiba di Gambir 18.00

10. KA 172 Ciremai relasi Bandung-Semarang tawang Bank Jateng berangkat Bandung 16.55 tiba di Semarang Tawang bank Jateng 00.00

11. KA 12 Turangga relasi Bandung-Surabaya Gubeng berangkat Bandung 17.40 tiba di Surabaya Gubeng 03.40

12. KA 68 Malabar Sore relasi Bandung-Malang berangkat Bandung 18.10 tiba di Malang 06.52

13. KA 80 Lodaya Malam relasi Bandung-Solobalapan berangkat Bandung 19.00 tiba di Solobalapan 02.45

14. KA 139 Parahyangan relasi Bandung-Gambir berangkat Bandung 19.25 tiba di Gambir 22.24

15. KA 72 Mutiara Selatan relasi Bandung-Surabaa Gubeng berangkat Bandung 20.00 tiba di Surabaya Gubeng 10.42

16. KA 96 Harina Malam relasi Bandung-Surabaya Pasar Turi berangkat Bandung 21.35 tiba di Surabaya Pasar Turi 08.25

17. KA 127 Pangandaran relasi Bandung-Gambir berangkat Bandung-21.54 tiba di Gambir 01.10

Ayep mengungkapkan, seiring dengan selesainya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025, penjualan tiket kereta api antarkota di bulan Februari 2025 sudah dapat dilakukan mulai Selasa 31 Desember 2024 secara bertahap.

"Penjualan tiket dilakukan secara bertahap, sehingga apabila terdapat perjalanan kereta api yang belum tersedia di platform penjualan seperti Access by KAI dan web kai.id, pelanggan dapat melakukan pengecekan secara berkala,” ungkap Ayep.

Saat ini, penjualan tiket kereta api antarkota dapat dilakukan H-30 sebelum keberangkatan, dan bertahap akan disesuaikan kembali menjadi H-45 sebelum keberangkatan.

Pelanggan yang memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut dapat menghubungi Contact Center KAI melalui telepon 121 atau media sosial resmi @KAI121.

“KAI akan segera memberikan informasi melalui rilis secara bertahap untuk menginformasikan bagaimana update penyesuaian Gapeka ini terinput di seluruh kanal penjualan tiket KAI. KAI berharap inovasi yang dihadirkan melalui Gapeka 2025 dapat meningkatkan kualitas perjalanan kereta api secara menyeluruh,” tutup Ayep.

©2025 PT. Kompas Cyber Media

Banjir di Jalan Margonda Raya Depok Sudah Surut

Banjir di Jalan Margonda Raya Depok Sudah Surut

Kamis, 9 Januari 2025 | 06:42 WIB

DEPOK, KOMPAS.com - Banjir yang sempat merendam sejumlah titik di Jalan Margonda Raya, Kamis (9/1/2025) pagi sudah surut.

“Alhamdulillah, pagi ini sudah tidak ada genangan (di Jalan Margonda),” kata Kanit Turjagwali Polres Metro Depok AKP Elni Fitri saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis.

Menurut Fitri, banjir yang merendam Jalan Margonda Raya semalam diakibatkan karena curah hujan. Namun, banjir itu tidak sampai mengganggu aktivitas pengguna jalan.

Baca juga: Depok Hujan Deras Rabu Malam, Sebagian Jalan Margonda Banjir

“Banjir hanya sedikit, tidak mengganggu lalu lintas,” ungkap Fitri.

Rifqi (26), salah seorang warga yang tinggal di Margonda, mengatakan, banjir yang menggenang di dekat rumahnya semalam sudah surut.

“(Banjir) sudah enggak ada, cuma masih gerimis deras. Itu saat saya bangun pukul 04.30 WIB, hujannya (sudah gerimis),” terang Rifqi.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah titik di Jalan Margonda Raya digenangi air pada Rabu (8/1/2025) sekitar pukul 22.00 WIB.

Baca juga: Horor di Margonda Kemarin Sore: Saat Pohon Tumbang, Macet, dan Banjir Jadi Satu

Ketinggian air diperkirakan 10-20 sentimeter (cm).

Salah satu titik banjir berlokasi di perempatan lampu merah Jalan Ir H Juanda arah Jakarta.

Air juga terlihat menggenangi jalan selepas pintu keluar mal Margo City sampai lampu merah Juanda.

Genangan air juga terlihat hampir mencapai trotoar di jalanan menuju Depok, mulai dari depan Mitra 10 hingga sebelum Ace Hardware dan Informa.

Baca juga: Plang Larangan Memberi Makan Kucing di Kepala Gading, Apa Alasannya?

©2025 PT. Kompas Cyber Media

Mencuat Persoalan Pembatasan Usia dan Kuota Haji 2025, Bagaimana Nasib Calon Jemaah Lansia?

Mencuat Persoalan Pembatasan Usia dan Kuota Haji 2025, Bagaimana Nasib Calon Jemaah Lansia?

Kamis, 9 Januari 2025 | 06:44 WIB
Penulis: Firda Janati

Editor: Jessi Carina

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah penurunan biaya haji untuk tahun 2025 yang disepakati menjadi Rp 55,4 juta, kini ada tantangan baru yang muncul berkaitan dengan haji.

Pertama soal wacana pembatasan usia jemaah haji maksimal 90 tahun yang ditentukan Kerajaan Arab Saudi. 

Jika aturan ini diterapkan, calon jemaah haji Indonesia yang berusia di atas 90 tahun tidak bisa berangkat. 

Persoalan lainnya adalah soal kuota haji. Tanpa ada pembatasan usia, antrean haji sudah panjang. Kini ada 5 juta calon jemaah yang menunggu keberangkatan dan kebanyakan adalah lansia.

Di satu sisi, masalah biaya haji telah teratasi, tetapi di sisi lain, masalah masa tunggu yang terlalu lama untuk mendapatkan kesempatan berangkat haji menjadi sorotan.

Berapa batas usia jemaah haji?

Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief, mengungkapkan bahwa Kerajaan Arab Saudi berencana membatasi usia jemaah haji yang akan berangkat, maksimal hingga 90 tahun.

Baca juga: Respons Menag soal Usul DPR Pakai Kuota Haji Negara Lain untuk Pangkas Masa Tunggu

Langkah ini diambil menyusul adanya laporan tentang jemaah berusia 100 tahun yang melakukan ibadah haji.

"Mungkin jumlahnya enggak banyak, tapi informasi sementara bahwa mereka mungkin akan membatasi jemaah dengan tidak memberikan izin pada jemaah di atas 90 tahun," kata Hilman dalam rapat bersama Komisi VIII DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, pada Jumat (3/1/2025).

Lebih lanjut, Hilman menambahkan bahwa ada wacana mengenai pengurangan persentase jemaah lansia yang berusia antara 70 hingga 80 tahun.

"Ini yang kami tunggu (surat dari Kerajaan Arab Saudi)," ungkap Hilman.

Di sisi lain, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyatakan bahwa pihaknya belum menerima surat resmi dari Kerajaan Arab Saudi terkait pembatasan usia calon jemaah haji.

Baca juga: Prabowo Bakal Terbang ke Arab Minta Tambahan Kuota Haji untuk Lansia Berusia 95-100 Tahun

"Ya itu belum, kami belum dapat suratnya," ujarnya kepada wartawan di Kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2025).

Bagaimana nasib calon haji lansia?

Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marwan Dasopang, menyatakan bahwa saat ini terdapat sekitar 5 juta jemaah yang masih menunggu giliran untuk berangkat haji.

Banyak di antara calon jemaah lansia yang harus menunggu puluhan tahun untuk melaksanakan ibadah haji.

"Banyak jemaah yang was-was tidak dapat melakukan ibadah haji karena umur sudah tua dan sakit, tetapi di sisi lain, daftar tunggu untuk berangkat haji masih lama," katanya.

Hilman menjelaskan bahwa jemaah yang ada dalam antrean dapat berangkat lebih cepat untuk mendampingi jemaah berusia lanjut yang mendapatkan giliran tahun ini.

Baca juga: DPR Minta Kemenag Lobi Arab Saudi untuk Tambahan Kuota Haji 2025

Contohnya, seorang jemaah lansia bisa didampingi oleh anaknya, dan orang yang sudah meninggal atau sakit permanen dapat digantikan oleh anaknya.

Sepenting apa penambahan kuota haji lansia?

Marwan menekankan pentingnya Kementerian Agama (Kemenag) untuk mendorong Arab Saudi agar segera menambah kuota jemaah haji Indonesia.

"Pengajuan tambahan kuota haji dapat dilakukan antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Arab Saudi," tuturnya.

Ia berharap tambahan kuota dapat mencapai antara 5.000 hingga 10.000 jemaah, sehingga masyarakat tidak perlu menunggu lama untuk berangkat ibadah haji.

Marwan menjelaskan bahwa waktu tunggu jemaah haji reguler di dalam negeri saat ini sudah mencapai 25 hingga 30 tahun, bahkan bisa mencapai 48 tahun di beberapa wilayah di Sulawesi Selatan.

Baca juga: Prabowo Bakal Lawatan ke Arab Saudi, Lobi-lobi Tambahan Kuota Haji Tahun 2025

"Kami menyampaikan kepada Bapak Presiden, Pak Prabowo, bahwa situasi psikologis jemaah kita sekarang daftar tunggu cukup panjang karena sudah di atas 5 juta jemaah," ungkapnya.

Apa upaya pemerintah?

Presiden RI, Prabowo Subianto, dijadwalkan akan terbang ke Arab Saudi pada 28-29 Januari 2024 untuk meminta tambahan kuota jemaah haji 2025, khususnya untuk lansia.

Marwan berharap salah satu agenda dalam pertemuan tersebut adalah bertemu dengan pihak Kerajaan Arab Saudi untuk membahas permohonan tambahan kuota haji.

Selain itu, panitia kerja haji DPR RI juga akan berangkat ke Arab Saudi dalam waktu dekat untuk menandatangani nota kesepahaman.

"Saya bersama Panja Haji dari Komisi VIII DPR juga telah menghadap Bapak Presiden Prabowo," kata Marwan.

Baca juga: Panja Haji DPR Temui Prabowo Sore Ini, Boleh Minta Tambahan Kuota Haji Lansia hingga Petugas Haji

Pada tahun 2025, Indonesia mendapat kuota jemaah haji sebanyak 221.000, terdiri dari 201.063 jemaah reguler, 1.572 petugas haji daerah, 685 pembimbing Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah, serta 17.680 jemaah haji khusus.

Dengan berbagai upaya ini, diharapkan kuota haji dapat ditambah agar lebih banyak jemaah bisa berangkat, terutama yang sudah lama menunggu.

©2025 PT. Kompas Cyber Media

Peternak Kecil di Yogyakarta Terpuruk karena PMK

Peternak Kecil di Yogyakarta Terpuruk karena PMK

Kamis, 9 Januari 2025 | 06:32 WIB
Penulis: Markus Yuwono

Editor: Ferril Dennys

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) telah menyebabkan dampak serius bagi peternak kecil di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Banyak peternak yang kehilangan sapi yang mereka beli sebagai tabungan untuk pendidikan anak-anak mereka.

Lurah Pampang, Saiful Khohar, mengungkapkan bahwa sudah tercatat 25 ekor sapi yang mati di Kalurahan Pampang hingga Rabu (8/1/2025) sore.

"Kalau di total dengan yang dijual murah, sudah kritis banyak," ujarnya saat dihubungi melalui telepon.

Baca juga: Pelaku Ganjal ATM Tinggalkan Mobil di Tol Usai Kabur dari Kejaran Korban dan Satpam

Saiful juga menjelaskan bahwa harga sapi yang dijual dalam kondisi kritis jauh di bawah harga pasaran.

"Kemarin ada yang dijual kondisi kritis dan disembelih dengan harga Rp 1,5 juta. Padahal, jika sapi dalam kondisi normal dan sehat, harganya bisa di atas Rp 10 juta hingga Rp 20 juta karena usianya yang dewasa," tambahnya.

Suryadi, seorang warga Padukuhan Polaman di Kalurahan Pampang, mengalami hal serupa.

Beberapa bulan lalu, ia meminjam dari bank untuk membeli dua ekor sapi seharga Rp 17,5 juta per ekor.

"Niatnya untuk investasi/tabungan jika nanti anak butuh biaya sekolah," kata Suryadi.

Namun, sapinya mulai menunjukkan gejala sakit, seperti susah makan dan keluarnya air liur yang berlebihan.

Setelah memanggil dokter hewan, salah satu sapi tersebut mati pada akhir Desember 2024.

"Saya berusaha ikhlas. Satu yang masih hidup akan saya rawat lebih hati-hati lagi," tambahnya.

Kismaya, warga Pampang lainnya, juga mengalami kesulitan.

Ia mengaku bahwa tiga ekor sapinya disuntik vitamin pada 29 Desember 2024, namun keesokan harinya, semua sapi tersebut jatuh sakit.

"Sempat memanggil dokter hewan, dan hingga kini belum sembuh total. Kemarin, setelah 7 hari menyuapi, tiga ekor sapi sudah bisa makan, tetapi jalannya belum normal," ucap Kismaya.

Ia juga menambahkan bahwa hingga kini belum diketahui penyebab sakitnya karena sampel yang diambil belum ada laporan.

Sakiman, warga Pampang lainnya, kehilangan seekor sapi berusia 9 bulan seharga Rp11 juta.

Sapi tersebut sebelumnya mengalami kesulitan makan dan terus mengeluarkan air liur.

"Sempat mau sembuh, tetapi paginya sudah mati," kata Sakiman.

Kondisi ini menunjukkan dampak serius dari PMK terhadap peternak kecil, yang bergantung pada sapi sebagai sumber pendapatan dan tabungan untuk masa depan anak-anak mereka.

©2025 PT. Kompas Cyber Media

Transisi Shin Tae-Yong ke Patrick Kluivert, Apa Saja yang Perlu Anda Ketahui?

Transisi Shin Tae-Yong ke Patrick Kluivert, Apa Saja yang Perlu Anda Ketahui?

Kamis, 9 Januari 2025 | 06:45 WIB

KOMPAS.com - Patrick Kluivert resmi menjadi pelatih Tim Nasional (Timnas) Indonesia menggantikan Shin Tae-Yong.

Hal tersebut diketahui setelah Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia melalui website resminya.

Selain melalui laman resmi, muncul juga unggahan video di akun Instagram resmi PSSI yang memberi ucapan selamat datang ke Patrick Kluivert.

Diketahui, pelatih asal Belanda tersebut dikontrak dua tahun dari 2025 hingga 2027 dengan opsi perpanjangan kontrak.

Baca juga: Patrick Kluivert Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Didampingi Alex Pastoor dan Denny Landzaat


Mengapa PSSI memilih patrick Kluivert?

Dalam konferensi pers PSSI pada Senin (6/1/2025) lalu, Ketua PSSI Erick Thohir mengungkapkan bahwa pelatih baru Timnas Indonesia berasal dari Belanda.

Alasannya adalah karena adanya kesamaan budaya dengan pemain-pemain diaspora di Timnas Indonesia yang lahir atau tinggal di Belanda.

Selain budaya, faktor komunikasi juga menjadi pertimbangan bagi PSSI memilih pelatih asal Belanda, yang saat ini resmi tertuju pada Patrick Kluivert.

"Ya banyak pilihan, bisa Italia, bisa Spanyol, tapi kan tentu dengan jeda 2,5 bulan kita harus berusaha menjaga dinamika. Dinamika yang ada selama ini mengenai kultur," kata Erick

Baca selengkapnya:
Alasan Erick Thohir Pilih Pelatih Asal Belanda Gantikan Shin Tae-yong: Faktor Budaya dan Komunikasi

Apa tanggapan Patrick Kluivert setelah terpilih jadi pelatih Timnas Indonesia?

Setelah dipercaya menjadi pelatih Timnas Indonesia menggantikan Shin Tae-Yong, Patrick Kluivert mengaku optimis membawa Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Namun ia juga tak memungkiri bahwa Timnas Indonesia masih harus melewati tantangan berat melawan tim-tim kuat seperti Jepang dan Australia.

Patrick Kluivert ingin Timnas Indonesia finish di posisi kedua untuk mendapat tiket langsung ke Piala Dunia 2026.

Baca selengkapnya:
Mengaku Tak Mudah, Kluivert Optimistis Bawa Garuda Lolos Piala Dunia 2026

Bagaimana tugas Patrick Kluivert setelah jadi pelatih Timnas Indonesia?

Secara umum, tugas atau target yang dibebankan kepada Patrick Kluivert adalah membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Namun selain target, PSSI melalui Erick Thohir ingin agar pelatih baru harus mampu membangun filosofi sepak bola di senior dan U-23.

Menurutnya, pelatih juga tentu punya target pribadi untuk membuat sejarah. Dalam hal ini bersama Timnas Indonesia untuk lolos Piala Dunia 2026.

Saat ini, Indonesia berada di posisi ketiga klasemen sementara Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Baca selengkapnya:
Alasan PSSI Pilih Pelatih Asal Belanda sebagai Pengganti Shin Tae-yong

Apa pertimbangan PSSI memecat Shin Tae-Yong?

Selain masalah internal dan dugaan hubungan yang kurang harmonis dengan pemain, Shin Tae-Yong disebut mengalami kendala komunikasi.

Shin Tae-yong belum fasih berbahasa Indonesia, padahal PSSI sudah mengajukan klausul kontrak yang mengharuskan pelatih asal Korea Selatan itu belajar bahasa Indonesia.

Dalam konferensi pers, Erick Thohir menyampaikan bahwa keputusan pemecatan Shin tae-yong dilakukan dengan berbagai pertimbangan dan evaluasi.

Evaluasi yang dimaksud menyoroti strategi permainan dan komunikasi antara pelatih dan pemain. Timnas memerlukan pimpinan yang bisa lebih menerapkan strategi yang disepakati para pemain.

Baca selengkapnya: Kenapa Shin Tae-yong Dipecat?

Bagaimana awal konflik Shin Tae-Yong dan PSSI?

Keputusan PSSI memecat Shin Tae-Yong tidak dilakukan secara mendadak dan telah dipikirkan sejak Oktober 2024, ketika Indonesia bertandang ke China dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

Saat itu, terjadi dinamika di internal Timnas Indonesia, namun Ketua PSSI Erick Thohir enggan membeberkannya. Ditambah Skuad Garuda menelan kekalahan 2-1 dari China.

Bahkan internal Timnas dikabarkan memanas sejak Indonesia ditahan imbang Bahrain 2-2, karena Shin Tae-Yong menolak saat sejumlah pemain mengajaknya untuk berdiskusi.

Pemain yang mempertanyakan taktiknya saat melawan Bahrain kemudian menerima konsekuensi di mana Thom Haye dicadangkan dan melepas ban kapten, Jay Idzes.

Hasil kurang memuaskan kemudian diterima Timnas Indonesia setelah takluk 1-2 dari China, padahal Pasukan Garuda menguasai jalannya laga.

Baca juga: Kronologi Shin Tae-yong Dipecat Usai 5 Tahun Latih Timnas, PSSI Singgung Dinamika Tim

(Sumber: Kompas.com/Diva Lufiana Putri, Yefta Christopherus Asia Sanjaya | Editor: Irawan Sapto Adhi, Puspasari Setyaningrum, Dini Daniswari, Michael Hangga Wismabrata)

©2025 PT. Kompas Cyber Media